Selasa, 29 Juni 2010

Wasiat Luqman Al Hakim

"Wahai ayahku, apakah perilaku yang paling mulia bagi seseorang?"
Luqman menjawab, "agama."

"Jika sekiranya ada dua perilaku paling mulia itu?"
Luqman menjawab, "agama dan kekayaan."

"Sekiranya ada tiga?"
Luqman menjawab, "agama, kekayaan, dan rasa malu."

"Sekiranya ada empat?"
Luqman menjawab, "agama, kekayaan, rasa malu, dan akhlak yang baik."

"Sekiranya ada lima?"
Luqman menjawab, "agama, kekayaan, rasa malu, akhlak yang baik, dan kemurahan hati."

"Sekiranya ada enam?"
Luqman menjawab, "Wahai anakku, jika sekiranya kelima sifat ini ada pada diri seseorang, pastilah dia orang saleh dan suci yang menjadi kekasih Allah dan ditakuti setan."

Wahai anakku...
Apabila kantung perutmu penuh padat, pikiranmu akan tidur, hikmah kebijaksanaanmu menjadi tumpul, dan anggota badanmu menjadi lemah dalam mengamalkan ibadah.

Wahai anakku...
Janganlah ayam jantan lebih cerdas daripada dirimu.
Ia berkokok di akhir malam sementara engkau masih tertidur pulas.

Wahai anakku...
Siapa yang memilih dunia dengan mengorbankan akhirat, dunia akan meningggalkannya dan akhirat pun akan luput darinya.

Wahai anakku...
Hati-hatilah terhadap keburukan kawanmu.
Ia bagaikan pedang terhunus: indah dipandang mata, tetapi bahaya akibatnya.
Jangan pula kau anggap remeh orang yang jelek penampilannya dan lusuh bajunya. Sesungguhnya Allah melihat hati dan membalas perbuatan.

Wahai anakku...
Hindarilah berutang.
Ia adalah kehinaan pada siang hari dan keresahan pada malam hari.

Wahai anakku...
Tidak ada baiknya mempelajari apa yang belum engkau ketahui selama engkau belum mengamalkan apa yang telah engkau ketahui itu.
Ibarat pengumpul kayu yang tak mampu memikulnya, tetapi ia menambah kayu yang lain.

Wahai anakku...
Orang yang mengasihi pasti dikasihi,
orang taat pasti selamat,
orang yang melakukan kebajikan pasti akan beruntung,
orang yang berbuat kejahatan pasti akan mendapat dosa,
dan orang yang tidak mampu mengendalikan lisannya pasti akan menyesal.

Wahai anakku...
Cukupilah dirimu dengan usaha yang halal.
Siapa yang kekurangan akan ditimpa tiga hal:
tipis agamanya, lemah akalnya, dan hilang kewibawaannya.
Dan, yang lebih besar dari itu adalah diremehkan manusia.

Wahai anakku...
Aku telah memikul batu karang dan besi dan semua yang berat-berat, tetapi tidak ada seberat tetangga yang jahat.

Wahai anakku...
Diam itu hikmah.
Akan tetapi, sangat sedikit orang yang melakukannya.

Wahai anakku...
Waspadai kemalasan dalam menuntut ilmu.
Tentukanlah bagian tertentu dari siang dan malam serta waktu luangmu untuk menuntutnya. Tidak ada pengabaian yang lebih buruk daripada mengabaikan hal ini.

Wahai anakku...
Beradablah sejak kecil
karena itu akan membawa manfaat bagimu di kala tua.
Siapa mengarahkan diri pada sesuatu, ia akan memperhatikannya.
Siapa memperhatikannya, ia akan bersungguh-sungguh mengetahuinya.
Siapa bersungguh-sungguh, ia akan mencurahkan tenaga untuk meraih manfaatnya.
Dan, siapa meraih manfaatnya, ia akan selalu bersamanya.

Wahai anakku...
Ada tiga hal yang tidak diketahui, kecuali pada tiga hal.
Orang yang sabar tidak diketahui, kecuali ketika marah.
Orang yang berani tidak diketahui, kecuali ketika perang.
Saudara tidak diketahui, kecuali ketika ada kepentingan.

Wahai anakku...
Ambillah dari dunia apa yang memenuhi kebutuhanmu.
Jangan menampiknya agar engkau tidak menjadi beban bagi orang lain.

Wahai anakku...
Hendaknya kata-katamu baik lagi benar.
Hendaknya wajahmu ceria dan tulus.
Niscaya engkau akan lebih disenangi daripada orang yang memberi aneka macam hadiah.

Wahai anakku...
Berhati-hatilah dari perkataan dusta.
Ia lezat bagaikan daging burung,
tetapi ia akan membakar orang yang memakannya.
Siapa berdusta, hilang air mukanya.
Siapa buruk budinya, akan banyak keresahannya.

Wahai anakku...
Seseorang akan tetap menjadi ahli ilmu yang sejati
selama ia masih menuntutnya.
Namun apabila suatu ketika ia berkata, "aku sudah pintar,"
sesungguhnya ia sudah menjadi bodoh dengan sendirinya.

Wahai anakku...
Pilihlah majelis-majelis.
Jika engkau melihat majelis zikir, duduklah bersama mereka.
Jika engkau seorang 'alim, ilmumu akan bermanfaat bagi mereka.
Jika engkau bodoh, mereka akan mengajarimu.
Dan, jika Allah berkehendak mencurahkan rahmat atas mereka,
engkau akan terkena rahmatNya bersama mereka.

Wahai anakku...
Jika ada sesuatu yang tak bisa kau pastikan apabila ia datang,
persiapkan dirimu untuk menghadapinya sebelum ia mendatangimu
sedangkan engkau dalam keadaan lengah.

Wahai anakku...
Dunia itu bagaikan lautan yang dalam.
Telah banyak manusia tenggelam di dalamnya.
Kalau engkau sanggup, jadikanlah keimananmu kepada Allah sebagai bahteramu,
hendaklah muatannya adalah amal kepada Allah Azza wa Jalla,
dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah,
semoga engkau dapat berlayar dengan selamat.